Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Induk Kramat Jati Turun
Jika dibanding dua hari lalu, harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/1) hari ini, mulai mengalami penurunan. Pasokan dari sejumlah daerah pun saat ini masih terbilang aman.
"Pada Tahun Baru Cina atau Imlek, harga cabai bisa naik atau turun,"
Supri (49), salah seorang pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan, fluktuasi harga cabai saat ini dipicu perayaan Imlek dan musim hujan.
"Pada Tahun Baru Cina atau Imlek, harga cabai bisa naik atau turun, tergantung dari cuacanya dan ekonomi masyarakat," katanya.
Pj Gubernur Teguh Cek Stok Pangan di Pasar Induk Kramat Jati dan CipinangUntuk pasokan, Supri mengaku, masih cukup aman. Setiap harinya sekitar 2,5 hingga tiga ton kiosnya dipasok cabai dari daerah Banyuwangi, Temanggung, Magelang, Jombang, Wonosobo, Boyolali dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Tengah.
Dia mengungungkapkan, saat ini harga cabai rawit merah atau rawit setan turun dari Rp 90 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu. Untuk jenis cabai merah keriting saat ini masih stabil di kisaran Rp 45-50 ribu per kilogram. Kemudian cabai rawit hijau Rp 40 ribuan, sedangkan cabai rawit hijau kecil Rp 60 ribuan.
"Yang harganya turun hanya cabai rawit merah mulai hari ini, karena musim hujan," lanjutnya.
Dia memperkirakan, harga semua jenis cabai akan mengalami penurunan saat musim panen raya nanti. Namun, karena saat ini musim hujan, produksi berkurang.
Sementara, Rustinah (51), salah seorang pembeli dari TAnjung Priok,Jakarta Utara, berharap jelang Imlek ini harga cabai tetap stabil.
"Hari ini harga cabai mulai turun. Diharapkan ke depan akan terus menurun, terutama jelang Imlek nanti," tukasnya.
Sementara, berdasarkan data yang ada, pasokan yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati adalah untuk cabai merah keriting setiap hari sekitar 17 ton, cabai merah besar (TW) enam ton, cabai rawit merah 13 ton, cabai rawit hijau enam ton